Belanja sayur mayur dipasar pagi tentu sangat menyenangkan khususnya buat ibu ibu, karena banyak pilihan dan sayur mayur yang dijual pun masih segar segar. Namun ketika kios tempat langganan kita sedang ramai pembeli, biasanya pemilik warung mengizinkan para pembeli untuk menimbang sendiri belanjaannya masing masing. Karena mereka sang pemilik warung tidak sempat untuk melayani satu persatu para pelanggan, disaat itu kejujuran kita sebagai pembeli sedang diuji. Karena umumnya pemilik kios tidak akan menimbang ulang belanjaan yang sudah kita timbang sendiri, mereka akan percaya berapa kilogram yang kita sebutkan.
Tak jarang kita sebagai pembeli merasa kesulitan untuk mendapatkan jumlah timbangan yang benar benar pas sesuai yang kita inginkan, apalagi saat menimbang wortel, timun, jagung ataupun yang lain. Umpamanya kita ingin satu kilogram, tapi sudah berulang kali ditimbang tidak ada yang pas benar benar satu kilogram. Kalau tidak kurang sedikit maka ia akan lebih sedikit, terkadang lebihnya setengah ons atau bahkan satu ons.
Timbangan lebih ini harus diberitahukan kepada pedagang sang pemiliknya, walaupun menurut kita hanya setengah ons tapi jika tidak disampaikan maka hitungannya adalah mencuri dan itu hukumnya haram. Andai setiap pembeli melebihkan setengah ons tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka dalam sepuluh orang pembeli sipedagang akan kehilangan setengah kilogram.
Berlakulah jujur dalam setiap transaksi, karena nila yang setitik bisa merusak susu sebelanga. Hanya karena ingin timbangan lebih, ahirnya kita menjadi pencuri dan membawa makanan haram untuk keluarga. Dan menurut agama islam yang kita yakini kebenarannya, makanan haram akan berdampak negatif untuk orang yang memakannya. Dan setiap daging yang tumbuh dari barang yang haram, tempatnya adalah di neraka.
Naudzubillahi Minzalik...

Komentar
Posting Komentar