Tak jarang sebagian orang menganggap remeh profesi seorang ibu rumah tangga, padahal dibalik ibu ibu berdaster terdapat kesibukan yang luar biasa. Bayangkan....dari subuh mereka sudah bangun, nyiapin sarapan, mandiin anak, nyiapin pakaian anak anak untuk berangkat sekolah, nyiapin pakaian suami untuk berangkat kerja, bahkan tak jarang mereka sendiri yang terlambat untuk sarapan.
Setelah suami berangkat kerja dan anak anak berangkat kesekolah, barulah sang istri mulai sarapan sambil beres beres rumah. Selesai beres beres rumah dan halaman, sang istri belum bisa duduk manis. karena harus mencuci pakaian dan memandikan anak yang paling kecil. Begitu terus disetiap harinya, terkadang mereka ingin merasakan tidur siang. Namun ketika mata mulai terpejam, sang anak nangis minta buatin susu. Sampai malam pun tiba, disaat mereka ingin menikmati istirahat sang anak nangis minta temani kekamar mandi. Sambil terkantuk kantuk mereka berdiri didekat pintu kamar mandi, menemani sang buah hati buang air.
Bahkan adakalanya disaat para istri sedang menikmati makan bersama dengan keluarga, tiba tiba anaknya sakit perut dan ia harus melepaskan piring makannya untuk nyebokin sang anak.Saat dini hari dimana sang istri sedang menikmati masa istirahatnya, si kecil bangun dan merengek : " Maaa...mamaa..adik pengen cucuuu ".
Sudah dikasih susu mahal mahal tetap tidak mau, sang bayi tetap menangis.
" Adik gak mau cucu ini, adik mau cucu cahyatiii..."
Begitulah rutinitas seorang ibu rumah tangga dari subuh sampai subuh kembali, jika tiga hari saja mereka sakit. Maka rumah akan berserak, anak anak tidak terurus. Halaman rumah akan penuh sampah, dan bunga bunga ditaman akan layu. Rumah akan terasa gersang, penghuninya jadi kurang bersemangat.
Sebagai manusia biasa mereka juga punya rasa bosan, bosan dengan rutinitas yang begitu begitu saja, Oleh sebab itu jangan dimarahi saat mereka sesekali menyenangkan hati dengan sosial media, selama tidak melanggar aturan agama.
Ajaklah mereka liburan, sesekali cobalah bebaskan mereka dari rutinasnya sehari hari. Ajak ia pergi nonton bioskop berdua saja, pilih film paforit kesukaan sang istri. Sementara titipkan anak anak kepada saudara yang lain atau neneknya, habiskan waktu sehari itu untuk berduaan menikmati saat terbenamnya matahari ditepi pantai.
Jika pergi naik sepeda motor, nikmati perjalanannya. Semenjak sudah ada anak, biasanya jarak suami dan istri diatas sepeda motor mulai jauh. Ketika pergi berdua saja, nikmati betapa indahnya berboncengan dengan orang terkasih. Apalagi jika diiringi rintik hujan, sang istri memeluk dengan erat dari belakang. Terasa betapa besarnya karunia tuhan, sudah menciptakan pasangan hidup untuk kita dari jenis kita sendiri.
Sayangi istrimu, dan ajaklah mereka liburan sebagai salah satu tanda rasa sayangmu.

Komentar
Posting Komentar